KOMPAS.com – Komet C/2023 A3 atau Tsuchinshan-ATLAS akan melintas mendekati Bumi pada akhir September hingga awal Oktober 2024. Bintang berekor ini merupakan salah satu komet pendatang dari batas tata surya yang dikenal sebagai Awan Oort. Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovaasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin mengungkapkan, nama Tsuchinshan-ATLAS atau C/2023 diambil dari waktu pertama kali komet itu teramati, yaitu pada periode Januari-Februari 2023.
Benda langit ini ditemukan oleh astronom di Observatorium Tsuchinshan China dan Teleskop Robotik Asterod Terrestrial-impact Last Alert System (ATLAS) Afrika Selatan. “Komet C/2023 A3 adalah komet non-periodik (kode C hanya sekali tampak). Pertama kali tahun 2023, pada pertengahan bulan pertama (kode A) dengan urutan ketiga (kode 3),” jelas Thomas, kepada Kompas.com, Kamis (26/9/2024).
Tsuchinshan termasuk komet berperiode panjang, karena baru akan muncul kembali setelah jutaan tahun yang akan datang. Oleh karena itu, kemunculan Komet C/2023 menjadi fenomena astronomi langka yang sayang dilewatkan. Catat waktu dan cara mengamatinya berikut ini. Saat ini, Komet C/2023 A3 telah terlihat dan sedang menuju puncak kecerahannya pada Jumat, 27 September 2024 ketika mencapai titik terdekat dengan matahari. Masyarakat dapat melihat waktu puncak Komet C/2023 A3 pada Jumat pagi 27 September 2024 mulai pukul 04.30 hingga langit terang. Komet akan bersinar terang hingga tanggal 12 Oktober 2024 dan setelahnya meredup karena tidak mendapatkan cahaya Matahari. Direktur Griya Antariksa, Mutoha Arkanuddin mengatakan, komet ini merupakan yang paling terang dapat terlihat di langit sepanjang 2024. “Kecerahannya diperkirakan menandingi planet Venus. Saking terangnya komet ini kemungkinan bisa dilihat dengan mata telanjang,” ungkap Mutoha, saat dihubungi secara terpisah oleh Kompas.com, Kamis
.Komet C/2023 A3 dapat diamati di langit Indonesia, seperti di Kupang, Ponorogo, dan Yogyakarta, sebab beberapa astronom amatir telah berhasil membidik dan mengabadikannya. Mutoha menuturkan, fenomena langit ini dapat disaksikan di Langit Timur Indonesia pada pagi hari setelah fajar. “Pandanglah ke arah langit timur setelah adzan subuh, akan tampak seperti titik terang terbungkus kapas yang sangat tipis dengan ekor menjutai ke atas,” kata dia. Meski dapat dilihat tanpa alat, Mutoha menyarankan mengamati komet menggunakan teleskop atau binokuler untuk bisa menyaksikan detail C/2023 A3. Untuk mengetahui posisi komet berada, bisa menggunakan bantuan aplikasi planetarium seperti Stellarium atau Starwalk. Apabila ingin diabadikan dengan kamera, Anda bisa menyetel pengaturan ISO menjadi 800-1.600 dengan bukaan rana maksimal dan speed antara 10-30 detik agar komet tertangkap lensa dengan apik. “Gunakan kamera DSLR atau kamera pro ponsel,” tambah dia. Komet C/2023 A3 dapat dengan mudah dilihat di mana saja selagi bersinar terang, tetapi ketika mulai pudar sebaiknya cari wilayah yang bersih dari polusi cahaya.
Redaksi : Chella Defa Anjelina, Rizal Setyo Nugroho (Sumber)