
Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo menggelar Star Camp Festival 2022 di area obyek wisata Waduk Sermo, Kapanewon Kokap pada 28-29 Mei 2022 menggandeng Griya Antariksa. Helatan ini merupakan upaya Dinpar Kulon Progo untuk mengenalkan potensi lain dari Waduk Sermo. Kepala Dinpar Kulon Progo, Joko Mursito mengatakan bahwa dalam helatan ini ada dua kegiatan utama, yakni kompetisi fotografi astronomi dan lomba roket air bagi pelajar di Kulon Progo. Pesertanya adalah pelajar jenjang pendidikan SMP sederajat dan SMA sederajat di Kulon Progo.
Kami ingin mengenalkan teknologi luar angkasa kepada anak-anak. Kegiatan ini merupakan realisasi konsep pariwisata kolaboratif antara Dinpar dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) serta Balai Pendidikan Menengah (Dikmen) Kulon Progo,” kata Joko Mursito, Minggu (29/05/2022). Helatan ini juga dilaksanakan untuk mengenalkan destinasi Waduk Sermo sebagai salah satu tempat yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan pengamatan obyek langit maupun kegiatan astronomi lainnya. Pentingnya pengenalan teknologi astronomi menurut Joko perlu diimbangi dengan penyediaan tempat yang mendukung. Maka kami pilih Waduk Sermo sebagai lokasi kegiatan ini. Kegiatan kali ini masih uji coba dan akan kami evaluasi. Tidak menutup kemungkinan akan ada kegiatan serupa yang kami helat baik regional maupun nasional,” terang Joko.
Dalam kegiatan ini, sebanyak 31 peserta ikut ambil bagian dalam kompetisi astrofotografi. Sedangkan lomba roket air diikuti oleh 12 kelompok perwakilan SMP/sederajat di Kulon Progo. Direktur Griya Antariksa dan pendiri Jogja Astro Club, Mutoha Arkanuddin menuturkan, pihaknya mengapresiasi kegiatan yang dilakukan Dinpar Kulon Progo. Komunitas besutannya berharap melalui kegiatan ini mampu menarik perhatian pelajar di Kulon Progo untuk lebih mengerti tentang astronomi. Pengamatan benda-benda langit saat ini masih jarang dilakukan. Pun dengan pengenalan teknologi luar angkasa secara sederhana, misalnya roket air ini,” kata Mutoha.
Dalam kegiatan ini, para peserta juga diajak untuk lebih memanfaatkan barang bekas dalam proses pembuatan roket air. Adapun barang bekas yang dimanfaatkan diantaranya botol bekas dan pipa plastik bekas. Salah satu peserta dari MTs N 1 Wates, Jenar Candraningtyas (15), mengaku tertarik mengikuti kompetisi roket air lantaran memberinya pengalaman baru. Setelah mengetahui tentang gambaran awal dunia astronomi, ia pun mengaku ingin mendalaminya. Setelah dapat workshopnya terus diberi kesempatan untuk membuat roket airnya sendiri. Jadi ingin buat sendiri di rumah,” ucap remaja asal Kapanewon Kokap ini.