Menyaksikan meteor pada malam-malam biasa adalah hal yang luar biasa sebab jarang sekali secara kebetulan kita dapat melihat kelebatnya. Namun pada malam tertentu saat puncak peristiwa astronomi yang disebut puncak hujan meteor kita akan dengan mudah menyaksikan jatuhnya meteor berkali-kali saat kondisi langit cerah. Kapan?, ini akan terjadi besok pada malam Selasa tanggal 22 April dan 23 April 2024 karena malam itu adalah malam puncak hujan meteor Lyrids.
Setiap tahun selama pertengahan hingga akhir bulan April, Bumi kita dalam pelayarannya mengarungi angkasa luar mengorbit Matahari akan melewati sebuah tempat dimana terdapat serakan debu bekas reruntuhan ekor Komet Thatcher yang mengorbit Matahari selama 415 tahun sekali dan pernah melintas di tempat ini. Akibatnya debu-debu yang kebanyakan seukuran pasir hingga kerikil tersebut tertarik gravitasi Bumi dan jatuh melesat dengan kecepatan yang sangat fantastik 49 km/detik dan terbakar di atmosfer menimbulkan goresan cahaya di langit. Fenomena inilah yang kita kenal sebagai hujan meteor atau meteor shower.
Lyrids adalah nama untuk fenomena meteor shower tersebut dikarenakan ia muncul seolah dari kawasan Rasi Lyra yang pada tengah malam itu posisinya di arah Timur Laut yang ditandai dengan bintang terangnya yaitu Vega. Lyrids juga dikenal sebagai meteor shower tertua yang tercatat oleh astronom China pada 687 SM. Kemunculan meteor Lyrids biasanya terjadi antara tanggal 16 sampai 25 April setiap tahunnya. Namun puncak kenampakan tahun ini diprediksi pada malam Selasa tanggal 22 April 2024 hingga pagi menjelang fajar tanggal 23 April 2024.
Sejumlah meteor, kemungkinan antara 5 sampai 20 setiap jamnya akan dapat kita saksikan malam itu. Pengamat di daerah pinggiran kota yang suasananya masih gelap akan bisa menyaksikan lebih banyak meteor dibandingkan pengamatan di daerah perkotaan yang terpolusi cahaya. Lyrids tahun ini akan menjadi cukup sulit diamati setelah lepas tengah malam karena munculnya Bulan yang pada fase gibbous awal. Cahaya Bulan ini tentunya akan mengganggu saat pengamatan. Sehingga waktu terbaik untuk pengamatan adalah saat Bulan sudah terbenam yaitu menjelang pukul 3 pagi. Kekhawatiran lain adalah faktor cuaca sebab bulan April ini biasanya hujan masih rajin mengguyur di beberapa wilayah Indonesia. Tapi mudah-mudahan saat observasi nanti cuaca cukup cerah.
Walaupun perkiraan tahun ini shower hanya menghasilkan tidak lebih 20 meteor setiap jam saat puncaknya namun tidak bisa dipastikan. Ada kalanya saat Bumi melewati sekumpulan debu yang cukup rapat maka jumlah tersebut dapat meningkat. Sebagai contoh misalnya saat Lyrids tahun 1982 kenampakan meteor mencapai 90 meteor setiap jamnya.
Lalu bagaimana kenampakan Lyrids tahun ini? Jawabannya tentu kita harus menyaksikan sendiri keluar dan menjadi saksi fenomena yang langka ini. Cukup dengan mata telanjang tidak perlu teleskop atau binokuler. Jangan lupa cari tempat yang gelap dan lapang, pake baju hangat, alas tidur, lotion anti nyamuk, senter, camilan dan minuman, musik kalau perlu serta jangan lupa juga bawa teman dan jangan sampai tertidur di lokasi. Happy watching and hope clear sky. Nah bagai teman2 ‘astromania’ yang berniat ikut Observasi Bersama Lyrids Meteor Shower khusunya yg berada di sekitar wil Jogja, observasi insya Allah akan diselengarakan komunitas Jogja Astro Club (JAC) dan tunggu saja infonya yaa.