Semarak perayaan kegiatan yang diinisiasi oleh Lembaga Penerbangan Antariksa Amerika Serikat NASA yaitu kegiatan global Internastional Observe the Moon Night (InOMN) yang kali ini merupakan sesi ke 16 telah banyak dirayakan di seluruh dunia dan di Indonesia khususnya. Salah satunya di Indonesia diselenggarakan oleh Observatorium Griya Antariksa dengan didukung oleh klub astonomi Jogja Astro Club (JAC), Indonesia Islamic Astronomy Club (IIAC) Wil. DIY dan klub astronomi dari SMA Kolombo. Acara yang digelar p[ada malam Minggu, 14 September mulai dari jam 19.00 hingga 23.00 tersebut mendapat sambutan antusias dari masyarakat dengan banyaknya pengunjung yang hadir. Dari pantauan CCTV di pintu masuk GA setidaknya terdeteksi 134 pengunjung yang hadir, ini melebihi ekspektasi panitia yang memperkirakan maksimal 100 pengunjung.
Sesuai dengan rencana yang telah diatur panitia mengadakan berbagai kegiatan selingan juga kecuali acara utama pengamatan Bulan malam itu. Lomba roket target menjadi acara yang banyak diminati oleh pengunjung khususnya anak-anak. Kecuali itu demo roket air yang diperagakan oleh anak-anak menjadi salah satu kegiatan yang populer. Pengenalan roket ini dalam rangka mengenalkan kepada anak-anak tentang teknologi perjalanan luar angkasa. Selain itu ada sesi materi Kultum Astronomi yang menampilkan pembicara direktur GA bapak Mutoha Arkanuddin menyampaikan materi tentang manfaat Bulan bagi kehidupan manusia. Kegiatan kultum diakhiri dengan pembagian hadian lewat quiz astronomi. Kegiatan kultum diakhiri dengan tayangan film etno astronomi berupa cerita daerah Jawa Barat tentang “Nini Anteh” yang terjebak di Bulan dengan kucingnya.
Setidaknya 12 teleskop telah disiapkan oleh panitia berupa 5 teleskop komputerized dan 7 teleskop manual. Namun karena keterbatasan operator panitia hanya memasang 5 teleskop komputerized dan 2 teleskop manual termasuk 1 teleskop untuk live streaming. Sejak arena dibuka hingga kegiatan berakhir panitia nampak kewalahan karena banyaknya pengunjung, walaupun sesekali harus istirahat karena mendung awan yang lewat menutup Bulan. Kegiatan memotret Bulan dengan ponsel merupakan sesi yang sangat diminati oleh pengunjung. Namun karena banyaknya antrian tidak semua pengunjung dapat ikut melakukan pemotretan.